Bitcoin (BTC) adalah mata uang virtual revolusioner yang mendukung sistem pembayaran P2P terdesentralisasi yang bebas dari kontrol terpusat oleh pemerintah atau entitas mana pun. Bitcoin diciptakan di tahun 2008 oleh orang atau kelompok orang anonim yang dikenal sebagai nama samaran Satoshi Nakamoto.
Meskipun secara teknis Bitcoin bukan mata uang kripto pertama yang dibuat, aset dan teknologi blockchain terobosannya secara luas dianggap sebagai katalis untuk industri aset digital yang terus berkembang hari ini. Saat ini, Bitcoin merupakan mata uang kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar.
Bagaimana Cara Kerja Bitcoin?
Bitcoin sepenuhnya digital dan beroperasi pada jaringan blockchain terdesentralisasi, yaitu ledger publik virtual yang mencatat semua transaksi yang dilakukan di blockchain Bitcoin. Transaksi Bitcoin dikirim secara elektronik ke node yang memverifikasi validitasnya. Setelah terkonfirmasi, transaksi dikelompokkan dengan transaksi lain untuk membuat ‘blok’ informasi, yang kemudian ditambahkan ke blockchain. Proses ini dikenal sebagai Proof of Work, dan ini membantu melindungi keamanan jaringan.
Ledger blockchain bersifat tetap, yang membuatnya tidak mungkin untuk dihapus atau diubah secara virtual. Ledger ini secara bebas diakses oleh siapa pun, membuatnya sebagai blockchain terbuka, dan transaksi dapat dilakukan secara anonim, yang membawa privasi dan transparansi ke jaringan. Dengan terdesentralisasi, Bitcoin dapat diperdagangkan secara bebas antarsemua orang dengan sambungan internet melalui trading P2P.
Siapa yang Menciptakan Bitcoin?
Bitcoin diciptakan oleh individu atau kelompok kolektif yang dikenal sebagai Satoshi Nakamoto sebagai respons terhadap permasalahan yang dirasakan dengan sistem perbankan tradisional. Bitcoin segera diluncurkan setelah terjadinya kejatuhan perekonomian global di tahun 2007 dan 2008, dan tujuannya disampaikan ke dunia melalui laporan resmi yang berjudul Bitcoin: Sistem Tunai Elektronik P2P. Pada akhirnya, Bitcoin dirancang untuk membantu sistem keuangan yang lebih adil, setara, dan lebih demokratis untuk semua, yang bebas dari kontrol bank dan entitas sentral.
Selama bertahun-tahun, beragam tokoh telah mengeklaim sebagai pencipta Bitcoin, dan beberapa judul media secara tidak benar mengidentifikasi orang-orang sebagai penciptanya. Namun, hingga hari ini, identitas asli Nakamoto belum pernah terungkap.
Apa Fungsi Bitcoin?
Bitcoin dianggap oleh banyak orang sebagai simpanan nilai, yang menjadi alasan mengapa sebagian orang menyebut aset ini sebagai “emas digital”. Mata uang ini juga menyediakan sistem pembayaran terdesentralisasi melalui aset digital lain yang dapat diperdagangkan dan ditransfer.
Bitcoin secara luas diperdagangkan secara spekulatif, dan semakin banyak diadopsi sebagai bentuk pembayaran barang dan jasa. Selain itu, beberapa perusahaan mengizinkan karyawannya untuk mendapatkan pembayaran sebagian gajinya melalui Bitcoin. Banyak orang melihat Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi, mengingat ketahanan historis dan dugaan keunggulannya selama terjadi inflasi.
Kemajuan teknologi blockchain telah membawa evolusi pada apa yang mungkin pada jaringan Bitcoin. Protokol ordinal, misalnya, saat ini memungkinkan pengguna untuk menyisipkan data seperti video, gambar, dan teks ke dalam masing-masing satoshi, yaitu unit Bitcoin terkecil, di blockchain Bitcoin. Ini menciptakan cara baru untuk menyimpan dan membagikan aset digital menggunakan teknologi Bitcoin. Kemudian, di tahun 2024, Bitcoin Runes hadir. Protokol ini memungkinkan pengguna untuk membuat token baru secara langsung di jaringan Bitcoin, dan berpotensi memberikan aliran penghasilan baru pada para penambang Bitcoin.
Harga Bitcoin dan Tokenomik
Salah satu faktor unik Bitcoin adalah bahwa harga dan nilai BTC pada akhirnya ditentukan oleh pendapat kolektif dan tindakan komunitas yang memperdagangkannya. Ketika mata uang fiat didukung oleh komoditas fisik atau jaminan pemerintah, Bitcoin hanya didukung oleh data dan keyakinan bersama.
Harga dan nilai Bitcoin juga dipengaruhi oleh permintaan atas aset ini yang terkait dengan pasokan yang tersedia. Sejak awal aset ini, pasokannya dibatasi hingga 21 juta Bitcoin untuk menciptakan kelangkaan dan secara teoritis meningkatkan nilai aset seiring waktu ketika permintaan meningkat. Faktor-faktor di luar pasokan kendali aset dan kelangkaan juga memiliki dampak pada harga BTC. Salah satu faktor utamanya adalah sentimen seputar berita Bitcoin dan bagaimana berita itu memengaruhi opini publik untuk membeli atau menjual aset.
Pasokan total Bitcoin dikelola oleh proses yang dikenal sebagai ‘penambangan’, yang juga terdesentralisasi dan terbuka kepada siapa pun dengan konektivitas, pengetahuan, dan sumber daya yang diperlukan. Penambangan BTC melibatkan penggunaan komputer untuk menyelesaikan persamaan kompleks untuk memvalidasi transaksi dan menyimpannya di blockchain. Penambang menghasilkan Bitcoin sebagai imbalan telah menyelesaikan persamaan-persamaan ini. Insentif ini tidak hanya meningkatkan pasokan Bitcoin, tetapi juga membantu meningkatkan keamanan jaringan.
Apa Itu Halving Bitcoin?
Kode Bitcoin dengan sengaja dirancang untuk mengurangi imbalan yang diberikan kepada penambang melalui peristiwa yang disebut sebagai Halving Bitcoin. Jumlah Bitcoin yang diberikan kepada penambang untuk penambahan blok yang sukses ke blockchain dikurangi setengahnya setelah setiap 210.000 blok, atau sekitar setiap empat tahun. Hingga hari ini, jaringan Bitcoin telah mengalami peristiwa halving di bulan November 2012, Juli 2016, Mei 2020, dan April 2024.
Halving Bitcoin secara progresif mengurangi nilai di mana BTC baru memasuki peredaran hingga jumlah total tetap sebesar 21 juta Bitcoin ditambang. Bitcoin diperkirakan mencapai pasokan beredar maksimal sekitar tahun 2140. Sejak peristiwa halving terakhir di tahun 2024, imbalan penambangan telah dipangkas dari 6,25 BTC ke 3,125 BTC. Halving Bitcoin berikutnya diperkirakan berlangsung pada periode di tahun 2028, meskipun tanggal pastinya sulit untuk diestimasi. Setelah halving Bitcoin berikutnya, imbalan blok akan dikurangi ke 1,5625 BTC.
Secara historis, harga BTC telah reli setelah peristiwa halving, meskipun kenaikannya telah berkurang di setiap halving yang sukses. Harga Bitcoin melambung lebih dari 12.400% setelah peristiwa halving pertama di tahun 2012, 5.200% setelah halving tahun 2016, dan 1.200% setelah halving tahun 2020.
Cara trading Bitcoin
Ada banyak cara untuk mendapatkan dan trading Bitcoin, dan salah satu yang paling umum adalah melalui bursa. Meskipun Bitcoin dibangun berdasarkan ide desentralisasi, yang dikenal sebagai bursa terpusat memberikan akses ke mata uang ini. Di bursa terpusat, Anda dapat membeli Bitcoin menggunakan mata uang tradisional seperti USD dan EUR, atau menggunakan mata uang kripto lainnya termasuk USDC atau ETH. Selain menyediakan jalan untuk membeli Bitcoin, bursa terpusat juga menemukan pembeli dan penjual sehingga Anda dapat trading Bitcoin dengan mudah.
Bursa terdesentralisasi juga merupakan alternatif atas layanan terpusat. Pada bursa terdesentralisasi, pembeli dan penjual berinteraksi secara langsung tanpa keterlibatan perantara untuk trading mata uang kripto. Ini dikenal sebagai P2P. Meskipun bursa terdesentralisasi mungkin diadakan oleh entitas terpusat, bursa ini tidak memiliki pengaruh atas transaksi antarpengguna, dan hanya menyediakan platform untuk pelaksanaan transaksi.
Selain trading Bitcoin untuk aset digital lainnya, mendapatkan Bitcoin melalui penambangan juga memungkinkan dan bahkan menggunakan ATM Bitcoin. Seperti halnya ATM konvensional tetapi ATM yang terkoneksi dengan blockchain, ATM Bitcoin memungkinkan Anda untuk dengan mudah menukar BTC untuk mendapatkan uang tunai atau uang tunai untuk membeli BTC.
Berita Bitcoin Terbaru
Tahun 2024 telah menjadi tahun yang penting bagi Bitcoin. Salah satu perkembangan besar untuk mata uang ini hadir dengan persetujuan ETF Bitcoin Spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), yang diumumkan pada tanggal 10 Januari 2024. Sebelas proposal dari penerbit termasuk Grayscale, Blackrock, ARK, dan VanEck disetujui, menandai perubahan besar menuju adopsi umum dari Bitcoin. Ini diikuti oleh persetujuan dari enam ETF Bitcoin Spot lainnya di Hong Kong pada tanggal 30 April 2024 sebagai dana yang diperoleh trader ritel di Asia untuk pertama kalinya.
Sekitar tiga bulan setelah persetujuan ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat, mata uang virtual ini mengalami halving Bitcoin keempat sejak peluncurannya, yang terjadi pada tanggal 19 April 2024. Halving Bitcoin memangkas imbalan yang diberikan kepada para penambang di jaringan Bitcoin dari 6,25 BTC ke 3,125 BTC. Ada banyak spekulasi terkait dampak peristiwa halving Bitcoin terbaru yang akan dimiliki pada nilai aset, dan masih terlalu dini untuk menilai seperti apa dampak halving Bitcoin tahun 2024 pada harga Bitcoin dalam jangka panjang.
Peristiwa-peristiwa seperti persetujuan ETF Bitcoin Spot, peristiwa halving tahun 2024, dan sentimen pasar naik untuk pasar kripto secara luas membantu Bitcoin mencapai harga ATH baru di $73.787 pada tanggal 13 Maret 2024. Namun, harga BTC mundur hingga $56.825,40 pada tanggal 30 April 2024, sebelum mencapai di atas $60.000 dan memasuki periode pergerakan sideway.